GHIRAHBELAJAR.COM - Kuntowijoyo dan Karya-karyanya
Profil Pak Kunto
Prof Dr Kuntowijoyo lahir di Sanden, Bantul, Yogyakarta, 18 September 1943–meninggal 22 Februari 2005 pada umur 61 tahun. Dia dikenal sebagai seorang budayawan, sastrawan, dan sejarawan sekaligus cendekiawan Muslim ternama di Indonesia.
Pak Kunto, sapaan akrab Kuntowijoyo, mendapatkan pendidikan formal keagamaan di Madrasah Ibtidaiyah di Ngawonggo, Klaten. Ia lulus SMP di Klaten dan SMA di Solo, sebelum lulus sarjana Sejarah Universitas Gadjah Mada pada 1969.
Ia mendapat gelar MA American History yang diperoleh dari Universitas Connecticut, Amerika Serikat, pada 1974, dan PhD Ilmu Sejarah dari Universitas Columbia pada 1980. Pak Kunto juga mengajar di Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada dan terakhir menjadi Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya dan peneliti senior Pusat Studi dan Penelitian UGM Yogyakarta.
Prof Kuntowijoyo meninggal dunia akibat komplikasi penyakit sesak napas, diare, dan ginjal yang diderita setelah untuk beberapa tahun mengalami serangan virus meningoencephalitis. Ia meninggalkan seorang istri dan dua anak.
Pak Kunto juga meninggalkan gagasan besar tentang ilmu sosial. Gagasannya yang sangat penting bagi pengembangan ilmu sosial di Indonesia adalah idenya tentang Ilmu Sosial Profetik (ISP). Bagi Kuntowijoyo, ilmu sosial tidak boleh berpuas diri dalam usaha untuk menjelaskan atau memahami realitas dan kemudian memaafkannya begitu saja tetapi lebih dari itu, ilmu sosial harus juga mengemban tugas transformasi menuju cita-cita yang diidealkan masyarakatnya.
Ia kemudian merumuskan tiga nilai dasar sebagai pijakan ilmu sosial profetik, yaitu: humanisasi, liberasi dan transendensi. Ide ini kini mulai banyak dikaji. Di bidang sosiologi misalnya muncul gagasan Sosiologi Profetik yang dimaksudkan sebagai sosiologi berparadigma ISP. (sumber: Wikipedia)
Karya Sastra
Karya Nonsastra
Pak Kunto, sapaan akrab Kuntowijoyo, mendapatkan pendidikan formal keagamaan di Madrasah Ibtidaiyah di Ngawonggo, Klaten. Ia lulus SMP di Klaten dan SMA di Solo, sebelum lulus sarjana Sejarah Universitas Gadjah Mada pada 1969.
Ia mendapat gelar MA American History yang diperoleh dari Universitas Connecticut, Amerika Serikat, pada 1974, dan PhD Ilmu Sejarah dari Universitas Columbia pada 1980. Pak Kunto juga mengajar di Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada dan terakhir menjadi Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya dan peneliti senior Pusat Studi dan Penelitian UGM Yogyakarta.
Prof Kuntowijoyo meninggal dunia akibat komplikasi penyakit sesak napas, diare, dan ginjal yang diderita setelah untuk beberapa tahun mengalami serangan virus meningoencephalitis. Ia meninggalkan seorang istri dan dua anak.
Pak Kunto juga meninggalkan gagasan besar tentang ilmu sosial. Gagasannya yang sangat penting bagi pengembangan ilmu sosial di Indonesia adalah idenya tentang Ilmu Sosial Profetik (ISP). Bagi Kuntowijoyo, ilmu sosial tidak boleh berpuas diri dalam usaha untuk menjelaskan atau memahami realitas dan kemudian memaafkannya begitu saja tetapi lebih dari itu, ilmu sosial harus juga mengemban tugas transformasi menuju cita-cita yang diidealkan masyarakatnya.
Ia kemudian merumuskan tiga nilai dasar sebagai pijakan ilmu sosial profetik, yaitu: humanisasi, liberasi dan transendensi. Ide ini kini mulai banyak dikaji. Di bidang sosiologi misalnya muncul gagasan Sosiologi Profetik yang dimaksudkan sebagai sosiologi berparadigma ISP. (sumber: Wikipedia)
Karya-Karyanya
Karya Sastra
- Kereta yang Berangkat Pagi Hari, novel (1966)
- Rumput Danau Bento, naskah drama (1969) mendapat Hadiah Harapan Sayembara Penulisan Lakon Badan Pembina Teater Nasional Indonesia (1976)
- Tidak Ada Waktu Bagi Nyonya Fatma, naskah drama (1972)
- Barda dan Cartas, naskah drama (1972)
- Topeng Kayu, naskah drama (1973)
- Khotbah di Atas Bukit, novel (1976)
- Impian Amerika, novel (1998)
- Hampir Sebuah Subversi, kumpulan cerpen (1999)
- Suluk Awang-Uwung, kumpulan puisi
- Makrifat Daun, Daun Makrifat, kumpulan puisi
- Dilarang Mencintai Bunga-Bunga, kumpulan cerpen
- Pasar, novel
- Isyarat, kumpulan puisi
- Mantra Penjinak Ular, novel
- Waspirin dan Satinah, novel
- Pelajaran Pertama Bagi Calon Politisi, kumpulan cerpen
- Persekongkolan Ahli Makrifat, kumpulan cerpen
- Mengusir Matahari, kumpulan fabel
Karya Nonsastra
- Dinamika Umat Islam Indonesia (1985)
- Budaya dan Masyarakat (1987)
- Radikalisasi Petani (1993)
- Pengantar Ilmu Sejarah (1995)
- Paradigma Islam
- Islam Sebagai Ilmu
- Identitas Politik Umat Islam
- Selamat Tinggal Mitos, Selamat Datang Realitas
- Metodologi Sejarah
- Maklumat Sastra Profetik
- Muslim Tanpa Masjid
- Petani, Priyai, dan Mitos Politik
Tak cukup memang, apa yang terpapar di atas untuk menjelaskan sosok cendekiawan multidimensi ini. Pak Kunto dengan gagasan-gagasan besarnya telah menorehkan tinta perjalanan yang apik. Ilmu pengetahuan yang ia wariskan akan terus berkembang entah sampai mana ujungnya.
0 Komentar