GHIRAHBELAJAR.COM - Pendidikan seks (sex education) di masyarakat Indonesia masih tergolong sesuatu yang tabu. Hal itu menimbulkan persepsi yang kurang baik oleh sebagian orang terhadap hal-hal yang berbau seks. Tidak jarang, muncullah semacam salah kaprah tentang istilah seks dan seksualitas. Apa itu seks dan seksualitas?
Istilah seks (sex) atau jenis kelamin adalah sebuah konsep tentang pembedaan jenis kelamin manusia berdasarkan faktor-faktor biologis dan hormonal, yang mempunyai dua jenis kelamin yang diakuinya yaitu laki-laki maupun perempuan. Namun, terdapat jenis kelamin yang belum ada atau istilahnya belum diketahui secara umum yaitu interseks. Interseks adalah variasi karakteristik kelamin yang berbeda dengan perempuan dan laki-laki. Status jenis kelaminnya ambigu.
Kenapa bisa disebut interseks? Bisa dikatakan interseks apabila dilahirkan dalam kondisi fisik perempuan tetapi memiliki alat kelamin dan organ reproduksi laki-laki dalam tubuhnya atau sebaliknya. Lahir dengan bentuk alat kelamin ambigu, misalnya, perempuan lahir dengan klitoris besar dan mirip penis. Ada pula yang lahir dalam kondisi penis kecil, tetapi buah zakar terbelah menyerupai bibir vagina atau labia.
Apa itu seksualitas? Seksualitas adalah sebuah proses sosial-budaya yang mengarahkan hasrat atau berahi seorang manusia. Seksualitas dipengaruhi oleh interaksi faktor-faktor biologis, psikologis, sosial, ekonomi, politik, agama, dan spiritualitas.
Seksualitas dari dimensi biologis berkaitan dengan organ reproduksi dan alat kelamin, termasuk bagaimana menjaga kesehatan dan memfungsikan secara optimal organ reproduksi dan dorongan seksual. Dorongan seksual adalah keinginan untuk mendapatkan kepuasan secara seksual yang diperoleh dengan perilaku seksual.
Dari dimensi sosial, seksualitas dilihat pada bagaimana seksualitas muncul dalam hubungan antar manusia, bagaimana pengaruh lingkungan dalam membentuk pandangan tentang seksualitas yang akhirnya membentuk perilaku seksual. Selain itu di dalam seksualitas menjelaskan tentang orientasi seksual. Apa itu orientasi seksual? Orientasi seksual adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan pola ketertarikan seseorang secara seksual ataupun emosional kepada individu lainnya dengan jenis kelamin tertentu.
Baca Juga: Sex Education, Penting atau Justru Bahaya
Apa saja jenis orientasi seksual? Terdapat lima jenis orientasi seksual. Yaitu ada HETEROSEKSUAL (Ketertarikan seksual kepada lawan jenis), HOMOSEKSUAL (ketertarikan seksual kepada sesama jenis), BISEKSUAL (Ketertarikan seksual kepada dua jenis kelamin atau lebih), PANSEKSUAL (Ketertarikan secara seksual atau emosional kepada siapa saja, tanpa memandang jenis kelamin) dan yang terakhir ASEKSUAL (Tidak memiliki ketertarikan seksual kepada orang lain dari jenis kelamin apa pun).
Seksualitas pada Masa Remaja?
Menurut WHO, yang disebut remaja adalah mereka yang berada pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa, yaitu mereka yang berumur 10-19 tahun (Depkes, 1993), Rabu (14/12). Masa remaja adalah masa peralihan dari anak ke dewasa baik secara jasmani maupun rohani. Tahapan ini sangat menentukan bagi pribadi remaja dimana terjadi perubahan besar dan cepat dalam proses pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial/tingkah laku.
Perubahan fisik/jasmani seperti berat badan, ukuran anggota badan dan sebagainya; serta perubahanyang lain seperti berfikir/kecerdasan, bertingkah laku, perasaan/kejiwaan yang berjalan secara bertahap sesuai dengan umurnya (BKKBN, 2000). Menurut ciri perkembangannya, masa remaja dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: (1). Masa remaja awal (10-12 tahun); (2) Masa remaja tengah (13-15 tahun); (3) Masa remaja akhir (16-19 tahun). Ciri khas tahap remaja awal antara lain: lebih dekat dengan teman sebaya, ingin bebas, lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai berpikir abstrak. Ciri khas tahap remaja tengah antara lain: mencari identitas diri, timbulnya keinginan untuk kencan, mempunyai rasa cinta yang mendalam, mengembangkan kemampuan berpikir abstrak, berkhayal tentang aktifitas seks. Ciri khas tahap remaja akhir antara lain: pengungkapan kebebasan diri, lebih selektif dalam mencari teman sebaya, mempunyai citra jasmani dirinya, dapat mewujudkan rasa cinta, mampu berpikir abstrak (Depkes RI, 2001).
Baca Juga: Lunturnya Moralitas Anak Muda di Era Globalisasi
Selain itu terjadi pertumbuhan fisik yang cepat pada remaja, termasuk pertumbuhan organ-organreproduksi (organ seksual) untuk mencapai kematangan, sehingga mampu melangsungkan fungsi reproduksi. Perubahan itu ditandai dengan munculnya tanda-tanda sebagai berikut: Tanda-tanda seks primer, yaitu yang berhubungan langsung dengan organ seks yaitu terjadinya haid pada remaja puteri (menarche) dan terjadinya mimpi basah pada remaja laki-laki; dan Proses perubahan kejiwaan berlangsung lebih lambat dibandingkan perubahan fisik yang meliputi:
(1) Perubahan emosi, sehingga remaja menjadi sensitif (mudah menangis, cemas, frustasi dan tertawa; agresif dan mudah bereaksi terhadap rangsangan luar yang berpengaruh, sehingga misalnya mudah berkelahi.
(2). Perkembangan intelegensia, sehingga remaja menjadi: mampu berpikir abstrak, senang memberi kritik, ingin mengetahui hal-hal baru, sehingga muncul perilaku ingin mencoba-coba (Depkes RI, 2001)
Menarche?
Tanda pertama pubertas pada anak perempuan adalah pembesaran payudara (thelarche), yang umumnya terjadi pada usia rata-rata 10 tahun. Hal ini diawali dengan pembentukan kuncup payudara atau benjolan kecil atau nodul dibawah salah satu atau kedua putting payudara. Benjolan ini dapat terasa nyeri dengan berbagai ukuran pada awalnya. Hal ini biasanya merupakan awal dari laju pertumbuhan. Sekitar enam bulan berikutnya, rambut kemaluan mulai tumbuh (adrenarche), mesekipun pada beberapa anak, tumbuhnya rambut kemaluan justru menjadi tanda awal pubertasnya. Kemudian bulu-bulu pada ketiak pun mulai tumbuh. Beberapa tahun berikutnya, ukuran payudara akan semakin membesar dan akan terjadi pertumbuhan progresif daripada rambut kemaluan dan genitalia luar, dilanjutkan dengan munculnya haid pertama atau yang dikenal sebagai menarche.
Menarche didefinisikan sebagai pertama kali menstruasi, yaitu keluarnya cairan darah darialat kelamin wanita berupa luruhnya lapisan dinding dalam rahim yang banyak mengandung pembuluh darah. Periode awal biasanya terjadi beberapa tahun setelah pertumbuhan rambut kemaluan, pembesaran payudara, dan pertumbuhan yang cepat yang dikenal sebagai “growth spurt” atau laju pertumbuhan. Menarche umumnya terjadi pada usia antar 11 hingga 14 tahun. Normal terjadi lebih dini di usia sembilan tahun atau lama di usia 15 tahun. Jika anak kita tidak mendapatkan periode menstruasinya di usianya 15 tahun, sebaiknya orang tua segera membawa anak ke dokter untuk konsultasi lebih lanjut.
Siklus awal menstruasi biasanya ringan dan tidak dapat diprediksi. Selama dua tahun pertama, siklus menstruasi bervariasi berkisar 21-45 hari, terkadang justru tidak ada periode haid. Siklus menstruasi adalah waktu yang dimulai dari hari pertama muncul haid hingga hari pertama haid berikutnya. Siklus menstruasi yang normal adah berkisar antara 21-35 hari, tetapi kebanyakan anak perempuan mengalami siklus menstruasi berkisar antara 25-30 hari. Seorang anak yang kurus atau berat badan kurang karena diet, terlalu banyak latihan, memilki banyaka tekanan dalam hidupnya, atau justru kelebihan berat badan atau obesitas, akan sulit untuk memprediksi siklus haidnya.
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Usia Menarche
Beberapa hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan usia menarche yang diduga berhubungan dengan faktor endogen yaitu genetik dan faktor eksogen, yaitu status sosial ekonomi keluarga, status gizi, keadaan keluarga, tempat tinggal, kegiatan fisik dan keterpaparan terhadap media massa orang dewasa. Sebagian menerangkan bahwa lingkungan rumah tangga; lingkungan pendidikan formal dan lingkungan perkelompok berpengaruh terhadap usia menarche.
Kami melaksanakan kegiatan school tour by immawati ini melalui via zoom meeting bertempat di SMA 11 MUHAMMADIYAH JAKARTA. Sekitar 90 peserta yang hadir dalam kegiatan ini, meskipun diadakan melalui daring, antusias mereka sungguh luar biasa. Mereka fokus dan menyimak materi yang kami berikan dari acara berlangsung sampai selesai.
Kita sebagai pemuda pemudi sekaligus generasi muda Indonesia dan Islam haruslah semangat untuk terus belajar mengenai banyak hal khususnya sesuatu yang baik dan bermanfaat. Setelahnya, wajib bagi kita pula untuk mensharing serta menebar ilmu-ilmu yang kita dapatkan tersebut kepada orang lain agar ilmu yang kita miliki menjadi ladang pahala dan dakwah. Semangat terus dan harus menuntut ilmu dan menebar ilmu.
Ditulis oleh:
Mila Septiana, Nuraini Diah Maulina, Resti Sintya Sari, dan Fitriyah Nur ‘Aini. Yang tergabung dalam IMM Jakarta Timur telah mengikuti kegiatan Diksuswati Nasional Jakarta Timur yaitu melaksanakan kegiatan RTL. Mereka mengadakan seminar dengan tema “SEX AND EDUCATION” sebagai upaya untuk mencegah kekerasan seksual pada anak dan mengajarkan kepada mereka tentang perbedaan seks dan seksualitas, yaitu perbedaan antara laki-laki dan perempuan.
0 Komentar