GHIRAHBELAJAR.COM, Oleh: Kusnul Komsatun, S.Sos.*
Pernah mengalami masalah kepercayaan? Saya rasa semua orang pernah mengalami sebuah masalah kepercayaan pada masa hidupnya dalam hal ini bisa disebut Trust Issue. Masalah kepercayaan atau Trust Issue dapat timbul dan berkembang karena pasangan, sahabat, teman maupun keluarga. Mengutip Tasya Talitha (2021), “Trust Issue adalah situasi ketika seseorang mengalami rasa sulit percaya pada orang lain yang disebabkan oleh beberapa faktor tertentu, seperti dikhianati, disakiti, dikecewakan, diabaikan, dan lain sebagainya.”
Jika kondisi Trust Issue sudah menguasai diri, akan berdampak bebarengan dengan pikiran-pikiran yang negatif, seperti berspekulasi bahwa orang-orang di sekitar kita akan melukai, mencelakai, atau mengkhianati kita. Tindakan berlebihan tersebut merupakan salah satu sebab musabab lahirnya Trust Issue.
Islam pun merespons beberapa tindakan yang dilakukan seseorang yang berdampak kepada orang yang Trust Issue, sebagaimana Rasulullah sangat menjaga umatnya agar tidak mempunyai sifat pembohong dan khianat, Dari Abdullah bin Amr RA, dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Barang siapa tertanam dalam dirinya empat hal, maka ia benar-benar seorang munafik sejati, dan barang siapa dalam dirinya terdapat salah satu dari empat hal, maka dalam dirinya tertanam satu kemunafikan sehingga ia meninggalkannya, (yaitu) (1) Apabila berbicara ia berdusta (2) Apabila membuat kesepakatan ia mengkhianati (3) Apabila berjanji ia mengingkari (4) Apabila berdebat ia tidak jujur.’ Namun, di dalam hadis Sufyan disebutkan, ‘Barang siapa dalam dirinya terdapat salah satu dari empat hal ini maka di dalam dirinya terdapat salah satu ciri kemunafikan’.” (HR Muslim).
Baca Juga: Puasa Membentuk Konsep Diri Positif
Salah satu alasan kenapa sifat kebohongan dan khianat sangat dilarang oleh Rasulullah adalah karena kedua sifat tersebut akan membawa banyak keburukan salah satunya adalah orang akan terkena Trust Issue, secara umum akan terjadinya krisis sosial dan menciptakan low trust society.
Islam menawarkan terapi dalam meningkatkan kepercayaan salah satunya, yaitu puasa. Rektor IPB dalam ceramahnya di malam kedua bulan Ramadhan mengatakan bahwa, “puasa adalah momen kita untuk mendidik diri”. Puasa kita diajarkan untuk tidak berbohong dan tidak menggunjing satu sama lain, kita dilatih untuk menciptakan kebaikan-kebaikan yang lebih banyak lagi karena akan menghasilkan efek multiplier yang sangat positif. Saat puasa kita diajarkan untuk percaya satu sama lainnya.
Selain itu, untuk yang telah terkena Trust Issue, Tasya Talitha (2021) mengatakan: Pertama, cobalah untuk berkomunikasi layaknya orang pada umumnya dan melakukannya dengan santai dan jangan berfikiran yang negatif. Kedua, perlahan untuk terbuka dan bersikap jujur seperti menceritakan keluh kesah selama menghadapi trust issue bersama orang terdekat dahulu dengan begitu perlahan akan mendapatkan support system. Ketiga, belajar untuk percaya pada seseorang yang ada di sekitar. Keempat, belajar untuk memaafkan orang lain dan diri sendiri. Kelima, memberikan kesempatan pada mereka yang pernah mengecewakan.
Baca Juga: Care for Society
Apabila cara-cara di atas masih terasa sulit untuk dilakukan atau jalani bisa melakukan konsultasi ke terapis atau psikolog. Menceritakan apa pun secara terbuka dan jujur terhadap yang dialami selama mengahadapi trust issue tanpa perlu rasa takut. Para terapis tentunya memberikan masukan dan saran sesuai dengan ilmu yang dimilikinya selain itu mereka juga akan merahasiakan masalah yang kalian miliki.
Biodata: Kusnul Komsatun, S.Sos. merupakan Mahasiswi Pascasarjana Interdiciplinary Islamic Studies (Konsentrasi Psikologi Pendidikan Islam) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
0 Komentar