Dua Puisi Sukardi, Kesempatan dan Kita Memang Beda


 



GHIRAHBELAJAR.COM, Oleh ESu (Edy Sukardi)

Kesempatan


Apa engkau sedih
karena kehilangan kesempatan
untuk terus mengabdi

Ah, tidak
ada batas waktu
beri kesempatan pada
yang baru

Aku justru bahagia
aku tetap sibuk
dan makin sibuk
justru kesempatan lain
semakin terbuka

Cinta tak perlu ditemukan
karena cinta
maka kita dipertemukan
karena itu datanglah
dengan cinta
jangan membawa agenda
ingin ini
dan ingin itu
nanti kau akan kecewa
karena yang kau cari
tak ada

Dia Yang Maha Rahman
membuka untukmu
sejuta kesempatan
mengapa engkau berkutat
hanya pada yang satu itu saja
ada banyak hari esok
mengapa hanya memikirkan
hari kemarin
hingga jadi terbenam
tenggelam

Kadang ia datang
bagai awan
ambillah saat ia tampak
di hadapanmu
jangan hanya menunggu
dan melakukan penantian
lepas yang satu
akan datang lagi
kesempatan baru

Jangan sembunyi
di tempat sepi
keluarlah
jalin silaturahmi
akan panjang umur
dan tambah rejeki

Ayo, ah
mumpung masih ada waktu
mumpung masih
diberi kesempatan
untuk berbuat sesuatu

Pisangan Timur, 25 Mei 2022

Kita Memang Beda


Sejak awal kita
memang beda
beda dalam paham
beda dalam pemikiran
beda dalam karya
beda juga dalan rasa

Kok, engkau maksa sih
apa yang engkau mau
harus selalu dituruti

hidupku ini ya milikku
bukan milikmu

Kata emakku
sebagai lelaki
ada tiga hal
yang dapat engkau lakukan
terhadap perempuan
mencintai mereka
menderita untuk mereka
atau engkau ubah mereka
jadi karya sastra

Jadi, teruslah berkarya
jika engkau berhasil
terus berkarya
jika gagal terus berkarya
jika engkau tertarik
terus berkarya
jika engkau bosan
terus berkarya

Entah karya yang mana
yang menggelitik
menggugah
menjadi bacaan indah
merasuk
dan membekas
lalu menjadi api semangat

Karyamu akan berdiri
berbeda
di hadapan pembaca
yang ini cocok buat dia
dan yang itu
cocok buat mereka

Terus berkarya
Terus saja

Ah, tak ada yang mau baca
tidak apa
terus saja berkarya
akan ada saja
yang diam-diam
membaca karyamu
dan mereka menikmati
dan diam-diam
ada yang mengurai air mata

Kita memang beda
dan jangan memaksa

Pisangan Timur, 23 Mei 2022


Biodata: Edy Sukardi alias ESu merupakan budayawan dan akademisi betawi. Ia begitu rajin menulis puisi di sela kesibukannya sebagai ketua STKIP Muhammadiyah Bogor. Ia juga menulis beberapa buku, misalnya, Wajah-Wajah Istri dan Wajah-Wajah Suami. Selain itu, ia juga menulis buku puisi bertajuk Aku Baru Tahu Kalau Aku Muhammadiyah.

Posting Komentar

0 Komentar