Kesadaran Nasionalisme Masyarakat Indonesia


 

GHIRAHBELAJAR.COM, Oleh Maria Indriastuti*

Pernahkah kalian mendengar istilah nasionalisme? Sebuah kata dengan makna yang luar biasa. Kita sadar betul bahwa nasionalisme berarti cinta tanah air. Tentu saja, rumah kita adalah Indonesia kita tercinta. Apa sebenarnya nasionalisme itu? Nasionalisme dapat diartikan sebagai pemahaman tentang kesetiaan tertinggi suatu negara-bangsa kepada setiap individu, atau sebagai sikap dan tindakan individu dan masyarakat yang menunjukkan loyalitas dan dedikasi yang tinggi terhadap suatu negara. Tentu saja, rasa cinta pada rumah yang tidak berlebihan.

Gerakan nasionalis Indonesia dimulai pada 1908 dengan lahirnya Budi Utomo (Boedi Oetomo). Setelah itu, muncul organisasi-organisasi pemuda, seperti Sarekat Islam, Persatuan Indonesia, Partai Nasional Indonesia, Jong Java, John Ambon, dan John Sumatra. Organisasi ini menjadi wadah gerakan nasionalisme oleh kaum intelektual.

Organisasi-organisasi ini memiliki gaya yang berbeda, tetapi memiliki semangat dan tujuan yang sama untuk memerangi kolonialisme. Selain itu, semangat nasionalisme memuncak dalam Sumpah Pemuda pada 1928, yang memengaruhi lahirnya konsep kampung halaman, negara dan bahasa Indonesia. Sumpah Pemuda mengandung makna bahwa Indonesia adalah negara yang kuat dan menjunjung tinggi nilai nasionalisme.

Nasionalisme sangat penting untuk kelangsungan hidup negara dan kami berharap dapat menciptakan rasa persatuan di dalam negeri. Bagaimana situasi saat ini? Di era teknologi murni, era globalisasi, rasa nasionalisme mulai berkurang, terutama di kalangan pelajar. Kebiasaan siswa saat ini dihiasi dengan budaya dan teknologi eksternal. Kebiasaan yang sesuai dengan budaya kita tidak masalah. Namun, kebiasaan kita yang tidak berbudaya memang menimbulkan beberapa masalah, yang juga mempengaruhi tingkat nasionalisme terhadap bangsa.

Generasi muda Indonesia adalah generasi penerus bangsa ini. Suatu negara berkembang ketika generasi mudanya memiliki sikap nasionalis yang tinggi. Namun, dengan perkembangan zaman yang makin maju, rasa nasionalisme semakin berkurang karena pengaruh Barat yang melibatkan generasi muda Indonesia. Nasionalisme sangat penting bagi kehidupan masyarakat dan bangsa, karena merupakan bentuk kecintaan dan penghormatan terhadap bangsa itu sendiri. Hal ini memungkinkan orang muda untuk melakukan yang terbaik untuk negara mereka sendiri, menjaga keutuhan persatuan nasional dan meningkatkan martabat negara di depan dunia.

Namun, kemerosotan nasionalisme dapat mengancam dan menghancurkan bangsa Indonesia. Hal ini terjadi karena ketahanan negara yang lemah dan pihak luar dapat dengan mudah menyerbu. Dengan kata lain, bangsa Indonesia dijajah oleh generasi muda dan nasionalisme terhadap bangsa Indonesia semakin menurun. Ia tidak dijajah dalam arti fisik, tetapi dijajah secara spiritual dan ideologis.

Diperlukan upaya untuk memperkuat jiwa nasionalis generasi muda khususnya pelajar Indonesia sebagai penerus bangsa Indonesia. Ada banyak cara untuk meningkatkan rasa nasionalisme . Salah satunya adalah pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan yang diperoleh melalui pembelajaran berbasis sekolah.

Anda juga dapat menyanyikan lagu kebangsaan, menghormati bendera merah putih, dan mengembangkan kebiasaan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Masih banyak lagi yang dapat Anda lakukan melalui pendidikan. Kunci dari upaya ini adalah dapat dilakukan dalam sistem yang berkelanjutan, atau pembiasaan itu terjadi tidak hanya sekali atau dua kali. Dengan demikian, kesadaran kebangsaan mahasiswa dan generasi muda akan terus berkembang.

*Mahasiswa FKIP Uhamka

Posting Komentar

0 Komentar