GHIRAHBELAJAR.COM, Siti Nuroh, Mahasiswa Pascasarjana Psikologi Pendidikan Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Ocean of Forgiveness & Sacrifice adalah salah satu peran mulia seorang perempuan untuk setia mendampingi setiap jiwa di keluarga, agar hatinya senantiasa tetap bersabar menghadapi setiap musibah dan makin khusyu bersyukur ketika merasakan berbagai 1001 nikmat-Nya, agar hatinya senantiasa pandai menangkap semua makna dari desiran alam semesta menjadi makna penuh cinta dari-Nya, serta agar hatinya mampu membuktikan sekuat apa rasa cinta kita kepada Rabb Maha Pencipta dan Penguasa seluruh alam raya , Allah 'Azza wa Jalla.
Sosok Ocean of Forgiveness & Sacrifice yang berjiwa penuh cinta dan kelembutan, itulah sosokmu, Bunda. Tahukah Bunda? Emosi negatif yang paling powerful adalah amarah. Namun, emosi positif yang paling powerful adalah cinta. Sungguh, Allah Maha Adil, Dia ciptakan kedua rasa dalam jiwa. Dia ciptakan benci, dendam dan kecewa, namun Dia pun ciptakan dan tiupkan rasa kasih juga cinta ke jiwa seorang perempuan. Kumpulan rasa pertama mendorong kita berbuat keburukan juga kerusakan jika kita tidak mampu kelola, namun kumpulan rasa kedua mendorong kita berbuat sejuta kebaikan yang akan mampu mengantarkan manusia mencapai puncak termulianya.
Ada sematan yang begitu mulia pada diri seorang perempuan: Malaikat Tak Bersayap. Mulia karena ia memiliki kekuatan yang begitu dahsyat: Power of Love. Begitu mulia engkau perempuan. Tak sadarkah engkau kekuatanmu sebenarnya?
Kekuatanmu bukanlah perkasa di otot dan bukan pula perkasa di otak. Tidak perlulah engkau iri pada seorang lelaki, ketika ia begitu tangguh dengan kekuatan fisik dan otaknya namun perempuan juga memiliki kekuatan sejati yaitu hati. Kekuatan hati sebagai modal kuat untuk menjadi sosok Tender Love, sosok yang penuh kelembutan dan cinta.
Berikut ini adalah uraian lima peran sosok Tender Love juga Ocean of Forgiveness & Sacrifice seorang Bunda di keluarga:
1. Bunda sebagai Jantung Keluarga
Hatilah Sang Raja itu bukan otak. Jika hati Bunda bersih maka akan menitahkan ke seluruh otak juga seluruh punggawa untuk senantiasa menjemput kebaikan. Kini Bunda sudah menekadkan diri berjuang membersihkan hati dari segala penyakit dan kotoran, oleh karenanya Bunda siap menyambut peran mulia yang akan membisikkan ke diri, suami juga buah hati untuk senantiasa istiqomah meniti jalan takwa yang begitu terjal mendaki dan meninggalkan jalan dosa yang tampak begitu mempesona. Jangan sampai hati tiap jiwa di keluarga dimatikan hatinya oleh Allah: "Sebenarnya bukan mata yang buta, melainkan yang buta adalah kalbu-kalbu yang di dalam dada." (QS. Al-Hajj: 46)
2. Bunda sebagai Konselor Spiritual
Ada kalanya diri, suami dan buah hati dalam keadaan gelisah dan gundah gulana, karena menghadapi masa masa sulit. Jika timbul rasa takut, was-was juga sedih, maka Bunda sanggup berperan menenangkan kegelisahan mereka. Siap memeluk, mendengarkan penuh empati dan membingkai ketakutan dan kesedihan mereka dengan keimanan, sehingga kembalilah tenang jiwa mereka. Salurkanlah fitrah kecerewetan Bunda dengan menuturkan berbagai narasi yang indah tentang firman Allah juga kisah Rasulullaah & Shahabiyah. Dengan hati yang penuh kesejukan. Bunda mampu menenangkah setiap jiwa agar senantiasa mengingat Maha Kuasa. "(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram." (QS. Ar -Ra'd: 28)
3. Bunda sebagai Terapis Anger Manajemen Keluarga
Disini Bunda berperan sebagai Terapis yang terbaik bagi keluarga. Ketika ada jiwa di keluarga diselimuti oleh sakit hati dan amarah oleh kehidupan, Bunda sanggup menuntun kembali jiwa suami dan buah hati untuk mengelola amarah juga akhirnya mengajak untuk membukakan hati itu untuk memaafkan. Vibrasi kelembutan cinta Bunda yakinlah akan meluluhkan amarah dan sakit hati sebuah jiwa. Bunda membimbing keluarga tentang firman Allah: Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan meraih surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang - orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan. (QS. Ali Imran: 133-134)
4. Strategic Partner Suami dalam Mewujudkan Misi Utama Keluarga
Puncak dari peran Ocean of Forgiveness & Sacrifice seorang Bunda adalah mendampingi setiap jiwa di keluarga agar memiliki Qalbun Saliim (kalbu yang selamat dan bersih), sehingga tiap jiwa ketika kembali ke hadapan-Nya membawa hati yang bersih, sebagaimana firman Allah: "Pada hari yang harta dan anak-anak tidak lagi berguna, kecuali orang yang menghadap Allah dengan kalbu yang bersih." (QS. Asy-Syu'ara: 88-89).
Peran Bunda ini sinergi nyata mendukung peran misi utama sang Ayah Tangguh untuk menyelamatkan seluruh keluarga dari api neraka. "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS. At-Tahrim: 6).
5. Role Model yang Terbaik Bagi Para Buah Hati
Ya, kelembutan dan kehalusan hati Bunda mampu melahirkan sosok Ocean of Forgiveness & Sacrifice berikutnya. Dia, anak kita perempuan yang halus rasanya akan sungguh-sungguh melihat, mendengarkan dan merasakan peran Bunda yang luar biasa di keluarga. Melalui gerak-gerik Bunda, ia akan memiliki cerminan bagaimana seorang perempuan menata hati dan mengolah kumpulan rasa. Tingkah lakumu akan menjadi teladan dan panutan bagi anak perempuanmu sepanjang hayat.
Lalu, bagaimanakah kekuatan dan kelembutan sosokmu berpengaruh pada anak jagoan kita? Biarkanlah anak lelakimu terpesona dan jatuh cinta padamu. Di hatinya akan terpatri kuat, Bunda adalah sosok sejati idaman hati.
Bunda, engkau adalah role model dari sosok Ocean of Forgiveness & Sacrifice. Dengan sifat welas asih dan pemaaf, maka bunda menjadi contoh dan teladan bagi keluarga. Terlebih, bagi anak perempuan. Bunda adalah cermin budi pekerti dan sosok nyata yang akan mereka tiru sepanjang masa. Ketika bunda sekarang masih merasa gagap menjalankan peran ini, bukan berarti bunda ibu yang buruk tapi bisa jadi karena selama ini bunda belum memiliki sosok role model yang menginspirasi.
0 Komentar