GHIRAHBELAJAR.COM, Oleh: Ahmad Soleh, penulis, editor, dan pencinta buku
Membuat judul yang menarik merupakan salah satu tantangan berat bagi seorang penulis. Sebab, judul merupakan pintu gerbang sebuah tulisan. Bila judulnya tidak menarik maka kemungkinannya untuk dibaca akan sulit. Sebab itulah kita mesti membuat judul yang menarik agar pembaca tertarik dan mau membaca tulisan kita.
Tapi masalahnya, membuat judul yang menarik itu rasanya sulit sekali. Ide untuk membuat judul kadang terpentok dan terpaku oleh topik tulisan, apalagi tulisan nonfiksi yang terkadang malah terlalu datar, kaku, dan membosankan. Padahal judul dan topik tulisan itu berbeda.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa judul merupakan “nama yang dipakai untuk buku atau bab dalam buku yang dapat menyiratkan secara pendek isi atau maksud buku atau bab itu.” Selain itu, judul juga bermakna “kepala karangan (cerita, drama, dan sebagainya); tajuk.”
Sementara topik merupakan pokok pembicaraan, yang dalam hal ini punya makna lebih luas. Topik berisi gagasan umum yang membentuk sebuah karangan, diskusi, obrolan, dan sebagainya. Sebagai gagasan umum, topik juga berarti sesuatu yang dibahas dalam sebuah wacana atau karangan.
KBBI menyebut topik sebagai “pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, karangan, dan sebagainya atau bahan diskusi.” Topik bisa berupa pembahasan umum, tetapi bisa pula pembahasan khusus, bergantung kebutuhannya.
Dari makna kedua kata tersebut, kita dapat melihat jelas perbedaan antara keduanya. Jika topik yang dibahas tentang “Pembangunan Desa Lewat Pendidikan” maka judul yang bisa kita tulis antara lain “Membangun Pendidikan Berkualitas, Hidupkan Desa Berdaya” atau “Desa Berdaya Dimulai dari Bangunan Sekolah”, dan sebagainya yang lebih spesifik.
Ya, lebih spesifik judul yang kita buat akan lebih menarik pembaca untuk menelaah tulisan kita. Selain spesifik, apa lagi yang bisa membuat judul tulisan kita menarik? Oke, simak lima poin berikut!
1. Gunakan Bahasa yang Mudah Dimengerti
Untuk membuat judul yang menarik, kita harus bisa memastikan bahwa judul yang kita tulis tidak menyulitkan pembaca. Misalnya, ketika pembaca melihat judulnya harus membuka kamus dulu agar tahu makna kata per katanya. Hal ini merepotkan bagi sebagian orang dan tentu saja sesuatu yang merepotkan itu tidak menarik.Maka, gunakanlah diksi-diksi yang mudah dipahami oleh pembaca. Gaya penulisan ini khususnya untuk tulisan populer maupun semiilmiah. Dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti, tulisan kita akan lebih mudah dicerna dan memiliki cakupan pembaca yang lebih luas.
2. Pakailah Kalimat Aktif
Kalimat pasif memang tak dilarang untuk digunakan dalam penulisan judul. Namun, rasanya akan berbeda bila kita menulis dengan kalimat aktif. Sebab, kalimat aktif memiliki struktur yang lebih mudah dipahami secara logis. Di sisi lain, penulisan judul dengan kalimat aktif memberikan kesan yang baik di benak pembaca.Contohnya, judul dengan kalimat pasif “Sejumlah Perampok Telah Diringkus oleh Polsek Tanah Abang” akan lebih baik bila ditulis “Polsek Tanah Abang Meringkus Perampok Saat Sedang Beraksi”. Cobalah baca berulang, mana yang lebih enak dibaca dan mudah ditangkap pesannya.
3. Tampilkan Kata Kunci yang Berkaitan dengan Isi Tulisan
Poin penting dalam menulis judul adalah memunculkan kata kunci atau keyword berkaitan dengan isi tulisannya. Kata kunci atau keyword merupakan daya tarik yang tidak hanya mengundang keingintahuan pembaca, tetapi juga mesti mewakili atau menggambarkan isi pokok pembahasan dalam tulisan.Untuk tulisan dengan topik pendidikan, misalnya, kita dapat menggunakan sejumlah kata kunci yang sedang banyak menjadi perbincangan saat ini. Mulai dari Kurikulum Merdeka, Profil Pelajar Pancasila, Merdeka Belajar, dan sebagainya.
4. Pakailah Kalimat Pertanyaan
Pola penulisan judul yang tidak kalah menarik adalah dengan menggunakan kalimat pertanyaan. Kalimat pertanyaan sebisa mungkin mewakili rasa ingin tahu kebanyakan pembaca atau masyarakat pada umumnya.Beberapa contoh judul menggunakan kalimat tanya, antara lain: “Kapan Waktu Terbaik untuk Minum Kopi?”, “Bolehkah Membaca Sambil Rebahan? Ini Dampaknya”, “Benarkah Air Kelapa Bisa Mencegah Virus Covid-19?”, dan sebagainya.
5. Sentuh Sisi Emosional Pembaca
Sisi emosional selalu berhasil memancing pembaca untuk masuk ke dalam tulisan, meskipun terkadang banyak yang tertipu dengan model judul seperti ini. Nah, makanya, kita harus berhati-hati menggunakan judul yang emosional, sebab bila salah bisa jadi tulisan kita dianggap provokatif, cari sensasi, dan sebagainya. Kita harus bisa bermain “aman” ya, agar tidak terjadi hal-hal tak diinginkan di kemudian hari.Menyentuh sisi emosional pembaca memang agak sulit. Namun, kita bisa menyiasatinya dengan menggunakan diksi yang menggambarkan rasa atau perasaan. Sejumlah contoh penulisan judul yang emosional, antara lain: “Penuh Haru, Begini Ending Film Buya Hamka”, “Jangan Sedih, Masih Ada Harapan”, “Jangan Baca Tulisan Ini!”, dan sebagainya.
Nah, itulah poin-poin yang bisa kamu gunakan untuk membuat judul tulisan yang menarik. Namun, perlu dicatat, poin-poin tersebut bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan tulisanmu. Selamat mencoba!
0 Komentar