GHIRAHBELAJAR.COM – Oleh: Faris Nawwaf, Siswa Kelas III MI Muhammadiyah 2 Kukusan
Di sebuah hutan hiduplah Cing. Dia adalah seekor kucing yang nakal. Dia suka mencuri makanan penduduk hutan kecuali yang manis. Bahkan Sing, Si Singa, menerima sembilan laporan dari istrinya, Nga, bahwa makanan untuk Sing serta anak-anaknya, Sin dan Ga, telah dicuri sembilan kali oleh Cing. Tambah lagi ada 80 laporan dari rakyatnya kepadanya, Sang Raja Hutan, bahwa makanannya dicuri oleh Cing, si kucing nakal pencuri makanan penduduk hutan itu.
Di hutan itu, ada seekor kancil kecil yang pintar bernama Cil. Dia mempunyai adik bernama Kan. Dia tak kalah cerdiknya dari kakaknya, Cil Si Kancil. Setelah mendengar kabar tentang Cing, Cil dan Kan pergi ke gua istana Sing sekalgus tempat tinggalnya. Kan mengetuk dinding batu gua itu seperti mengetuk pintu. Tak lama kemudian, muncullah Sing Si Singa, Si Raja Hutan.
“Halo, Cil, Kan! Untuk apa kalian ke sini?” tanya Sing pada Cil dan Kan.
“Kami ingin membantu soal Cing si kucing itu,” jawab Kan jujur.
“Baiklah kalian boleh ikut campur. Tapi bagaimana caranya mengalahkan Cing si kucing, pencuri itu? Dia sangat cepat dan gesit. Bahkan Tah si citah pun tak bisa mengejarnya,” kata Sing si singa panjang lebar.
“Anda hanya harus menyiapkan sebuah pesta dan suruhlah Bu Kan si burung pelikan untuk menangkap 20 ekor ikan,” kata Cil dan Kan bersamaan.
Beberapa hari kemudian, pesta itu digelar. Pesta itu begitu meriah. Sementara di ujung ditaruh tiga piring ikan. Satu piring berisi dua ikan. Cing yang sejak tadi bersembunyi keluar dari tempat persembunyiannya.
Dia mengambil satu piring lalu kabur ke sebuah tempat di dekat sungai. Ia lalu langsung melahap dua ekor ikan itu. Tiba-tiba dia berlari ke sungai di dekatnya. Saat dia minum, tiba-tiba dia berlari menjauh dari sungai dan tempat itu.
Sejak saat itu Cing si kucing tak pernah terlihat di hutan itu sehingga penduduk hutan itu tidak ada yang makanannya dicuri Cing lagi.
Penduduk hutan itu senang tapi juga heran. Akhirnya mereka bertanya kepada Cil dan Kan si kancil.
“Sebenarnya ikan yang disuguhkan itu sudah diberi gula agar manis. Kucing tidak suka manis. Sungai di dekatnya sudah kami isi dengan ikan manis. Jadi mungkin Cing tidak pernah datang karena takut makanan yang dia curi adalah makanan manis,” jelas Kan dan Cil bersamaan. TAMAT
Catatan redaksi: Cernak adalah cerita anak. Rubrik ini disajikan Ghirah Belajar sebagai ruang untuk mewadahi karya anak-anak yang suka menulis karya cerita fiksi, fabel, cerpen, dan sebagainya.
0 Komentar